Senin, 18 April 2011

SEKEDAR CATATAN ATAS 'DRAMA' BOM UTAN KAYU

Bnyk status di facebook hari ini yg intinya bernada menghujat kaum ekstrimis Islam seakan-akan merekalah pelaku bom Utan Kayu kemarin. What the F*ck??? Grow up dude....

Sy bukan memihak mereka. Sy bukan membela mereka. Sy hanya mengajak untuk berpikir “sedikit” jernih sj.  Emang uda ada bukti kuat klo bom kemarin hasil perbuatan klompok radikal Islam?? ingat bro, bom slalu muncul ktika citra pemerintah sdang terpuruk. misdirection of issue... dan celakanya org Indo sgt mudah digiring oleh opini, BUKAN fakta. Becareful bro, jgn mau digiring sm opini. Karena kita bukan emak2 yg hobi nonton sinetron melankolis.

Lihat “drama alay” kemaren, gmn sluruh dunia menyaksikan betapa TOLOL nya polisi Indonesia. Berkerumun Ngutak ngutik bom gak pake pelindung sm skali. Amatir bgt. Bikin malu koprs Polisi RI! Akhirnya meledak, tangan putus, ada darah, org merintih kesakitan. Penonton drmh pun iba, kemudian mengutuk teroris yg langsung diopinikan sbg org2 berjanggut kyk ustad Abu Bakar Ba’asyir. haha.... sutradara nya sukses besar. Tertawa terbahak-bahak melihat betapa mudahnya org Indon digiring sandiwara murahan.  ;)

Akhirnya uda bsa ditebak kok. densus 88 tampil sbg pahlawan. Menggerebek sarang teroris yg penuh dgn org berjanggut, pake gamis n bnyk ditemukan buku2 tentang jihad. Ujung2nya rakyat terima kasih dgn pemerintah karena uda bsa nangkap teroris. Ah... drama melankolis murahan!!

Perasaan empati dan emosi seringkali mengalahkan ruang berpikir logika. masih ingat, Betapa seluruh dunia digiring untuk mempercayai klo runtuhnya WTC itu karena ditabrak pesawat?? Runtuhnya rapi, bergerak vertikal tegak lurus kebawah. Hehe... silahkan tanya sndiri sm sarjana2 arsitek ato teknik sipil. Berapa probabilitas sebuah gedung tinggi yg ditabrak atasnya bsa runtuh rapi kebawah. Sayang, cm segelintir org yg mencari tahu hal ini. Mayoritas langsung percaya bgitu sj klo itu hasil perbuatan osama bin laden, mantan partner bisnis minyak george w. Bush.  J

Kita seringkali membuat kesimpulan tanpa berdasar fakta empiris. Kenapa?? Karena Kita produk yg dulunya di brain storming dengan sandiwara2 murahan macam saur sepuh, bramakumbara, dendam nyipelet, tersanjung, cinta fitri1-100, dll... tapa disadari sandiwara itu melemahkan sendi berpikir logis kita. Sandiwara2 itu menyederhanakan arti hidup didunia ini. Ada sosok baik sekali bak malaikat (protagonis) yg selalu teraniaya, ada sosok setan iblis terlaknat (antagonis) yg akan kalah diakhir acara. Udah, that’s it. Tipe org dlm sandiwara murahan itu cm ada 2, org baik dan org jahat. Tanpa mau tahu klo bnyk org skrng hidup diranah abu2. Tanpa mau tahu knp org jd baik. Tanpa mau tahu knp org jd jadi jahat. Tanpa mau menelusuri proses jd baik atau jd jahat. Phhffff....  ^^

Ah, intinya saya cm berharap klo kita bisa berpikir jernih sedikit saja. Jgn keburu nge-judge si ini salah, si itu baik. Opini sgt mudah buat org kepeleset. Akhirnya yg palsu dianggap sebagai sebuah fakta. Hollywood adalah pakar dlm hal ini. Betapa film Rambo akhirnya bsa menutupi fakta sebenarnya. Bagaimana dlm film, seorang rambo (diperankan oleh Sylvester Stallone) bisa mengalahkan ribuan tentara viet kong dgn mudahnya. Seakan-akan tentara vietkong itu adalah kumpulan keledai dungu yg memang disajikan sbg sasaran tembak sang Rambo. Ketika masih di SD dulu, sy mengidolakan rambo. Dan sy percaya, banyak rekan dan handai taulan yg jg mengidolakan Rambo. Namun, ketika sampai pada suatu masa, dimana sy tak lagi menonton doraemon, dragon ball, atau sinetron tersanjung. Masa ketika sy mulai Iqra’ dan akrab dgn bacaan yg mengulas fakta mcm tempo, forum, media dakwah, gatra, baru sy tersadar klo film RAMBO itu BIG FAT LIAR Alias PEMBOHONG BESAAARR!!

FAKTANYA, amrik kalah telak dlm perang vietnam. Tentara amrik yg msh tersisa pulang dgn langkah gontai, muka layu karena kalah perang, karena bnyk rekan mereka mati jd santapan tentara Viet Kong yg heroik. Ini FAKTA SEJARAH yg coba dikaburkan Amrik dgn film2nya. 
Berkaca dari masa lalu, Akankah kita skrng jg mengabaikan fakta?? Lalu percaya begitu sj dgn gosip dan opini murahan itu??? Dewasalah kawan... dunia tak sebesar daun kelor.  Seeing the world with Iqra’.


16 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar